New Normal yang Menakutkan
Senin, 29 Juni 2020
Edit
Indonesia kini tengah bersiap menuju "New Normal", langkah ini diambil dengan harapan ekonomi dapat kembali bangkit setelah hampir mati suri dihantam Covid-19. Masyarakat yang sudah jenuh dengan PSBB menyambutnya dengan gembira, mereka tumpah ruah berkumpul dan berkegiatan seolah tidak ada virus yang sedang mengintai.
Narasi New Normal dan Ancamannya
Saat ini pandemi covid-19 masih jauh dari kata selesai, setiap hari tercatat pasien positif masih dalam kurva menanjak. Rata-rata 1000 orang setiap harinya positif, sebuah angka yang harusnya membuat kita menahan diri. New normal yang digaungkan layaknya sebuah bom waktu yang menunggu untuk meledak. Persis seperti India dan Brazil yang kini telah memiliki pasien positif ratusan ribu bahkan hingga jutaan orang.
Tengok saja tren yang saat ini tengah digandrungi masyarakat kita, yaitu sepedaan. Semangatnya memang ingin menjaga kebugaran, namun pada prakteknya malah berkerumun tanpa mengindahkan atura social distancing. Objek wisata juga menyusul kemudian dibuka, dengan embel-embel menerapkan aturan new normal. Pada kenyataannya? hanya sebatas formalitas belaka yang tidak dipatuhi.
Masyarakat kita memang cepat sekali lupa, tentang apapun termasuk bahaya dari pandemi covid-19 ini. Rasanya baru beberapa bulan yang lalu kepanikan masker dan hand sanitizer melanda, lalu berjemur dan minum jamu. Namun kini kita seolah telah benar-benar lupa, beralih ke tren lain yang lucunya tidak lebih baik. Sepedaan, gogowesan yang malah membuat jalanan ramai dan semrawut. Lucunya negeri ini.
Narasi New Normal dan Ancamannya
Saat ini pandemi covid-19 masih jauh dari kata selesai, setiap hari tercatat pasien positif masih dalam kurva menanjak. Rata-rata 1000 orang setiap harinya positif, sebuah angka yang harusnya membuat kita menahan diri. New normal yang digaungkan layaknya sebuah bom waktu yang menunggu untuk meledak. Persis seperti India dan Brazil yang kini telah memiliki pasien positif ratusan ribu bahkan hingga jutaan orang.
Tengok saja tren yang saat ini tengah digandrungi masyarakat kita, yaitu sepedaan. Semangatnya memang ingin menjaga kebugaran, namun pada prakteknya malah berkerumun tanpa mengindahkan atura social distancing. Objek wisata juga menyusul kemudian dibuka, dengan embel-embel menerapkan aturan new normal. Pada kenyataannya? hanya sebatas formalitas belaka yang tidak dipatuhi.
Masyarakat kita memang cepat sekali lupa, tentang apapun termasuk bahaya dari pandemi covid-19 ini. Rasanya baru beberapa bulan yang lalu kepanikan masker dan hand sanitizer melanda, lalu berjemur dan minum jamu. Namun kini kita seolah telah benar-benar lupa, beralih ke tren lain yang lucunya tidak lebih baik. Sepedaan, gogowesan yang malah membuat jalanan ramai dan semrawut. Lucunya negeri ini.
Related Posts